Gaya Modern – Ketika berbicara tentang perlindungan kulit dari sinar matahari, banyak orang masih bingung soal perbedaan sunscreen dan sunblock. Dua produk ini sering dianggap sama padahal keduanya bekerja dengan cara yang berbeda dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV. Memahami perbedaan sunscreen dan sunblock bukan hanya penting bagi pecinta skincare, tapi juga untuk siapa pun yang ingin menjaga kesehatan kulit jangka panjang. Apalagi, paparan sinar matahari yang berlebihan bisa menyebabkan kulit kusam, penuaan dini, hingga risiko kanker kulit jika tidak dilindungi dengan benar.
Di era sekarang, di mana kesadaran akan pentingnya perawatan kulit semakin meningkat, memilih produk pelindung sinar matahari yang tepat menjadi langkah awal yang krusial. Banyak orang mengira bahwa cukup memakai salah satu dari keduanya, padahal sebenarnya kebutuhan kulit bisa berbeda tergantung aktivitas, kondisi lingkungan, dan jenis kulit. Maka, memahami perbedaan sunscreen dan sunblock bisa membantumu menentukan produk mana yang paling sesuai untuk digunakan setiap hari.
Tak sedikit juga yang masih salah kaprah dalam penggunaannya—ada yang mengira sunscreen hanya perlu dipakai di luar ruangan, atau sunblock lebih cocok untuk kulit kering saja. Faktanya, baik sunscreen maupun sunblock memiliki fungsi yang sama-sama penting, hanya saja mekanisme perlindungannya berbeda. Yuk, kita bahas lebih dalam supaya Kamu bisa lebih bijak dalam memilih pelindung sinar matahari yang paling efektif untuk kulitmu.
Cara Kerja Sunscreen dan Sunblock yang Beda Tapi Sama Penting

Membedakan sunscreen dan sunblock bisa dimulai dari cara kerjanya. Sunscreen dikenal sebagai pelindung yang bekerja secara kimiawi, artinya bahan aktif di dalamnya akan menyerap sinar ultraviolet (terutama UVB dan sebagian UVA) sebelum sinar itu menembus lapisan kulit. Jadi, sunscreen bekerja dengan menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi panas yang kemudian dilepaskan dari kulit.
Sementara itu, sunblock bekerja secara fisik atau mineral. Kandungan utama seperti zinc oxide atau titanium dioxide berfungsi dengan memantulkan sinar matahari, ibarat cermin kecil di atas kulit yang menghalangi sinar UV masuk ke lapisan dalam. Itulah mengapa sunblock sering disebut sebagai physical blocker. Perbedaan sunscreen dan sunblock ini membuat tekstur dan sensasi penggunaannya pun terasa berbeda di kulit. Sunscreen biasanya lebih ringan, mudah menyerap, dan tidak meninggalkan warna putih, sedangkan sunblock cenderung lebih kental dan kadang meninggalkan lapisan putih (white cast) di kulit.
Buat Kamu yang sering beraktivitas di luar ruangan, sunblock bisa jadi pilihan tepat karena memberikan perlindungan lebih kuat terhadap paparan langsung sinar matahari. Namun, kalau Kamu lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan, sunscreen sudah cukup untuk menjaga kulit tetap terlindungi dari paparan sinar UV yang menembus jendela atau lampu buatan. Jadi, keduanya punya peran penting tergantung kebutuhan dan gaya hidup Kamu sehari-hari.
Kandungan dan Tekstur yang Membedakan
Selain cara kerja, perbedaan sunscreen dan sunblock juga bisa dilihat dari kandungannya. Sunscreen biasanya mengandung bahan aktif seperti avobenzone, oxybenzone, octinoxate, atau homosalate—semuanya bekerja untuk menyerap sinar UV. Sedangkan sunblock, karena berbasis mineral, menggunakan bahan seperti zinc oxide dan titanium dioxide yang lebih cocok untuk kulit sensitif.
Menariknya, beberapa produk kini menggabungkan dua fungsi tersebut sehingga Kamu bisa mendapatkan perlindungan ganda—baik secara kimiawi maupun fisik. Produk hybrid seperti ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin hasil lebih maksimal dengan tekstur yang tidak terlalu berat.
Dari segi tekstur, sunscreen lebih cair dan ringan, cocok untuk penggunaan harian di bawah makeup. Sementara sunblock lebih padat dan cenderung menempel kuat di kulit, membuatnya lebih ideal untuk kegiatan outdoor seperti berenang atau hiking. Namun, karena tekstur sunblock yang lebih kental, beberapa orang dengan kulit berminyak mungkin merasa kurang nyaman. Jadi, penting untuk memilih formula yang sesuai dengan jenis kulit Kamu agar hasilnya tetap optimal.
Selain itu, kini banyak sunscreen dan sunblock yang dilengkapi bahan tambahan seperti vitamin E, niacinamide, ceramide, dan hyaluronic acid untuk memberikan manfaat ekstra. Jadi, Kamu tidak hanya melindungi kulit dari sinar matahari, tetapi juga menutrisi dan menjaga kelembapan kulit sepanjang hari.
Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Sunscreen dan Sunblock
Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu terbaik untuk memakai sunscreen dan sunblock. Jawabannya: setiap hari, bahkan saat mendung atau di dalam ruangan. Karena sinar UVA tetap bisa menembus kaca dan awan, melindungi kulit dengan salah satu produk ini sangat disarankan setiap pagi.
Gunakan sunscreen sekitar 15–30 menit sebelum beraktivitas agar bahan aktifnya bisa bekerja dengan maksimal. Sementara sunblock dapat digunakan sesaat sebelum keluar rumah karena efeknya langsung terasa setelah diaplikasikan. Namun, baik sunscreen maupun sunblock tetap perlu di-reapply setiap 2–3 jam, terutama jika Kamu berkeringat, berenang, atau terpapar matahari dalam waktu lama.
Untuk hasil terbaik, gunakan sunscreen atau sunblock sebagai langkah terakhir dalam rutinitas skincare pagi Kamu, tepat sebelum makeup. Pilih produk dengan SPF minimal 30 dan perlindungan UVA/UVB (broad spectrum) agar kulitmu tetap aman sepanjang hari.
Sunscreen vs Sunblock: Mana yang Lebih Baik untuk Kulitmu?
Menentukan mana yang lebih baik antara sunscreen dan sunblock sebenarnya tergantung kebutuhan kulitmu. Jika Kamu memiliki kulit sensitif, mudah iritasi, atau sering mengalami kemerahan, sunblock berbasis mineral bisa menjadi pilihan ideal karena lebih lembut di kulit. Sebaliknya, jika Kamu mencari formula ringan yang tidak membuat wajah tampak berminyak, sunscreen dengan bahan kimia bisa jadi lebih nyaman.
Yang paling penting adalah konsistensi pemakaian. Tidak peduli apakah Kamu memilih sunscreen atau sunblock, keduanya tidak akan memberikan hasil maksimal jika hanya digunakan sesekali. Kulit membutuhkan perlindungan rutin untuk mencegah efek jangka panjang dari paparan sinar UV. Jadi, biasakan mengoleskan pelindung matahari setiap pagi, bahkan jika Kamu hanya di rumah atau berada di bawah lampu komputer.
Dengan memahami perbedaan sunscreen dan sunblock, Kamu bisa lebih percaya diri dalam merawat kulit sesuai kebutuhan. Ingat, kulit adalah investasi jangka panjang—dan pelindung matahari adalah langkah kecil dengan dampak besar untuk menjaga kulit tetap sehat, cerah, dan awet muda.
Jangan Salah Pilih, Kenali Kebutuhan Kulitmu
Sekarang Kamu sudah tahu bahwa perbedaan sunscreen dan sunblock terletak pada cara kerja, kandungan, dan teksturnya. Sunscreen bekerja dengan menyerap sinar UV, sedangkan sunblock memantulkannya dari permukaan kulit. Keduanya sama pentingnya dalam menjaga kesehatan kulit dari efek buruk sinar matahari.
Gunakan sunscreen untuk aktivitas ringan sehari-hari dan pilih sunblock saat beraktivitas di luar ruangan lebih lama. Pilihan terbaik tetap bergantung pada jenis kulit dan kenyamanan Kamu saat menggunakannya. Pastikan Kamu mengaplikasikannya dengan benar dan rutin, karena perlindungan kulit bukan tentang produk mana yang paling populer, melainkan bagaimana Kamu memakainya secara konsisten.
Kulit yang terlindungi dengan baik akan terlihat lebih sehat, lembut, dan bercahaya alami. Jadi, jangan ragu untuk mulai memperhatikan kebiasaan perlindungan kulitmu mulai sekarang. Kamu bisa berbagi pengalaman atau pendapat di kolom komentar—kira-kira Kamu lebih suka sunscreen atau sunblock? Yuk, saling tukar cerita supaya lebih banyak orang memahami pentingnya melindungi kulit dari sinar matahari setiap hari.