Gaya Modern – Pernah nggak merasa hidup terus berjalan, tapi hati seperti tertahan di satu momen masa lalu? Seolah waktu bergerak, tapi pikiran masih kembali ke kenangan yang sudah selesai. Banyak orang pernah berada di posisi seperti ini, dan tanpa sadar menyimpan rasa yang belum tuntas. Kondisi seperti ini sering dikaitkan dengan istilah gamon artinya gagal move on. Meskipun terdengar sederhana, nyatanya ini menggambarkan pergulatan batin yang tidak mudah.
Ada orang yang sadar bahwa cerita telah berakhir, tetapi hati tetap belum sanggup berdamai. Mereka masih menyimpan percakapan lama, melihat unggahan seseorang yang pernah berarti, bahkan berharap ada pesan masuk yang mengubah keadaan. Di titik ini, gamon artinya bukan hanya sebuah kata gaul, melainkan refleksi dari rasa kehilangan yang nyata. Kenangan terasa lebih nyata dibanding kenyataan hari ini.
Lebih dalam lagi, gamon artinya proses seseorang sedang belajar memahami arti cinta dan kehilangan. Pada fase ini, hati sedang diuji—bukan hanya soal melepaskan seseorang, tetapi juga melepaskan harapan yang pernah dibangun. Momen ini tidak mudah, tapi juga bukan sesuatu yang memalukan. Justru di sinilah manusia belajar tumbuh dari rasa sakit yang tak terlihat.
Memahami Akar Perasaan yang Tertanam dalam Gamon

Jika ditelusuri lebih jauh, perasaan gamon tidak muncul secara tiba-tiba. Ini sering berawal dari kenangan indah yang terlalu melekat atau rencana masa depan yang sudah dibayangkan bersama seseorang. Ketika semua itu runtuh, yang hilang bukan hanya sosoknya, tapi juga potongan mimpi yang pernah dirajut. Itulah mengapa perasaan ini bisa bertahan lama dan sulit dilepaskan.
Gamon juga bisa terjadi karena sifat seseorang yang mencintai dengan dalam dan tulus. Ketika seseorang sudah memberi perhatian, waktu, hingga rasa percaya, kehilangannya terasa seperti bagian dari diri ikut pergi. Kata-kata seperti “udah, move on aja” mungkin terdengar ringan bagi orang lain, tapi tidak bagi yang hatinya masih berusaha merangkai kekuatan. Yang mereka butuhkan adalah pengakuan bahwa rasa itu valid dan boleh dirasakan.
Jika terus dipendam tanpa disadari, gamon bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Tidur terganggu, semangat turun, malas bersosialisasi, sampai kehilangan arah. Dari luar orang terlihat baik-baik saja, tapi di dalam, rasanya seperti berjalan di tengah kabut tebal tanpa tahu arah pulang. Menyadari situasi ini adalah langkah penting untuk perlahan menenangkan diri.
Kenapa Bisa Sulit Melepaskan?
Ada beberapa alasan kenapa melepaskan terasa sangat sulit. Pertama, otak manusia terbiasa menyukai hal yang familiar. Sosok yang pernah dekat menjadi zona nyaman emosional. Kedua, adanya harapan yang belum sempat diwujudkan. Misalnya rencana menikah, liburan bersama, atau hanya sekadar kebiasaan saling bertukar kabar tiap hari. Ketika semua itu hilang, bukan hanya rasa cinta yang terputus, tetapi juga rutinitas emosional.
Selain itu, muncul rasa penyesalan. Pikiran seperti “coba waktu itu aku lebih sabar,” atau “andai aku bisa memperbaiki semuanya” membuat hati terus kembali ke masa lalu. Padahal, tidak semua hal bisa diperbaiki. Ada cerita yang memang harus selesai agar hidup bisa bergerak ke babak berikutnya.
Dan yang paling sering terjadi, seseorang takut memulai dari awal. Takut tidak menemukan sosok yang sama, takut merasa sendiri, takut membuka luka baru. Ketakutan itu wajar. Tapi kalau terus dibiarkan, gamon bisa jadi jerat yang sulit dilewati.
Cara Mengolah Perasaan Ketika Gamon Hadir
Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja. Tidak perlu berpura-pura kuat atau selalu terlihat tegar. Menangis, merasa lelah, atau bingung adalah bagian dari proses. Kamu bisa mulai journaling—menulis perasaan jujur di buku atau catatan digital. Ini bukan untuk mengungkit rasa sakit, tapi memberi ruang pada hati untuk bercerita.
Selanjutnya, perlahan kurangi kontak dengan kenangan lama. Hapus foto jika terasa terlalu menyakitkan, arsipkan percakapan, atau mute sosial media. Bukan berarti membenci, tapi memberi jarak agar hati punya ruang untuk sembuh. Jika terus melihat dan mengulang, luka akan terus terbuka.
Selain itu, isi waktu dengan hal baru. Coba kembali melakukan aktivitas yang pernah kamu suka sebelum patah hati: menggambar, olahraga, menonton film, atau memasak menu favorit. Aktivitas kecil bisa menjadi titik balik untuk menata hidup kembali. Pelan-pelan, hari terasa lebih ringan.
Menguatkan Diri dengan Dukungan Sosial
Manusia tidak dirancang untuk menghadapi semuanya sendirian. Ketika gamon melanda, berbicara dengan teman atau keluarga bisa jadi cara sederhana untuk mengurangi beban. Kamu tidak harus menceritakan semuanya secara detail. Cukup bilang, “Aku lagi nggak baik-baik saja,” itu sudah langkah berani.
Jika sulit bercerita ke orang terdekat, kamu bisa mencari komunitas atau ruang aman di internet yang membahas emosi dan penyembuhan diri. Ada juga layanan konseling, baik daring maupun langsung, yang bisa membantu menyusun kembali arah hidup. Mendapatkan bantuan bukan tanda lemah, tapi tanda kamu peduli pada diri sendiri.
Dan kalau kamu berada di posisi teman yang mendengarkan, cukup hadir tanpa menghakimi. Tidak perlu memaksa untuk cepat lupa. Kalimat sederhana seperti, “Aku ngerti ini berat, tapi kamu nggak sendiri,” bisa menghangatkan hati yang sedang retak.
Menemani Orang Lain yang Sedang Gamon
Ketika orang lain sedang mengalami gamon, mereka tidak selalu membutuhkan solusi, tetapi kehadiran. Kamu bisa menawarkan waktu, mendengarkan cerita, atau sekadar menemani tanpa banyak kata. Cara itu jauh lebih berarti daripada memaksa mereka melupakan atau mencari pengganti.
Hargai proses mereka. Setiap orang punya waktu penyembuhan yang berbeda. Ada yang cepat bangkit, ada yang butuh lebih lama. Kamu tidak perlu menjadi penyelamat, cukup jadi teman yang mengingatkan bahwa mereka tetap berharga.
Pelan-Pelan Hati Akan Pulih
Pada akhirnya, gamon artinya bukan akhir dari segalanya. Ini adalah bagian dari cerita hidup yang mengajarkan kamu tentang cinta, kehilangan, dan penerimaan. Tidak apa-apa kalau kamu belum bisa melupakan semuanya sekarang. Proses ini bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi tentang siapa yang paling jujur dengan dirinya sendiri.
Kalau kamu sedang berada di fase ini, pelan-pelan saja. Kamu tidak harus baik-baik saja setiap hari. Tapi kamu juga tidak akan selamanya berada di titik ini. Waktu dan usaha kecil akan membawa kamu perlahan menuju hati yang lebih kuat. Kalau kamu punya pendapat atau pengalaman tentang gamon artinya, tulis di komentar. Siapa tahu bisa jadi penguat untuk orang lain yang merasakan hal yang sama.